NPM : 12210830
KELAS : 3EA14
Sebagaimana
kita ketahui, dunia usaha sekarang ini banyak menghadapi adanya persaingan.
Persaingan antar perusahaan sejenis baik yang bersifat positif maupun bersifat
negatif. Oleh karena itu perusahaan yang ingin hidup dan berkembang harus
memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi serta memuaskan kebutuhan
konsumen, khususnya disini pelayanan. Dengan banyaknya pesaing, perusahaan
dituntut untuk mendapatkan pangsa pasar dengan jalan menentukan dan memilih
langkah-langkah yang tepat di dalam hal pemasaran. Dengan adanya persaingan
seperti ini perusahaan-perusahaan harus mampu memilih strategi yang tepat untuk
memasarkan hasil produknya, sehingga setiap perusahaan harus berkompetisi dalam
menentukan kebijakan yang akan diambil dan dilakukan untuk memenangkan pasar.
Untuk mencapai tujuan hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang diambil
oleh pihak manajemen baik dalam bidang produksi, keuangan maupun pemasaran.
Karena suatu keputusan Adapun Tujuan kegiatan pemasaran yang harus kita pahami
terlebih dahulu adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan
jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Keputusan membeli pada
dasarnya berkaitan dengan “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku
konsumen
Dalam
upaya untuk memberikan jalan keluar masalah yang dihadapi perusahaan tetunya
paling utama adalah konsumen , maka penulisan akan mengemukakan dasar-dasar
teori berhubungan dengan masalah. Tujuannya adalah sebagai titik tolak untuk
mencari kebenaran atau kaitannya dengan suatu masalah.
A. TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PILIHAN KONSUMEN
- Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi
atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan,
pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan
karakteristik personalia.
- Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma
kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup
sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota
keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi
dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan
usaha).
- Marketing strategi
Merupakan variabel dimana pemasar
mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen.
Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang
mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus
mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama
pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis
panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar
1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran
mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap
terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan
kepada konsumen.
B.
KONSEP
KEPUTUSAN
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu
membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi
membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya
tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan
pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk
memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Tiga tingkatan
dalam pemecahan ini; Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli
dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih
sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak
mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai
dengan kebutuhannya.Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih
berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif). Di
tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk
criteria evaluasi dari kriteria yang baku .
Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses
tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi
kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternative, memilih satu dari
berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk
yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial
seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan
seseorang, terutama citra dirinya).
Aspek-aspek pemilihan keputusan:
- Produk yang murah – Produk yang lebih mahal
- Pembelian yang sering – Pembelian yan jarang
- Keterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi
- Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
- Pembelian dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
- Pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif
C.
EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN
1. Proses
“ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada
pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli
sistem fotografi elektronik seperti Mavica atau keputusan untuk membeli
mobil. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari
informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan
pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti
kemudahan dibawa dan resolusi untuk sistem kamera elektronik, dan untuk mobil
adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan. Subjek pengambilan keputusan
yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi,
sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan stratergi
pemasaran.
2. Proses
“ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari
pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan
kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal
Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk
konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga,
makanan sereal untuk orang dewasa karena kebutuhan nutrisi. Loyalitas merek
muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan
evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen
memutuskan membeli merek yang sama. Dua tipe yang lain dari proses
pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan
yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan keputusan terbatas
dan proses inertia.
3. Proses
“ Limited Decision Making “. Konsumen
kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan
kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu
dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan
terhadap makanan snack yang biasanya dikonsumsi. Pencarian informasi dan
evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses
pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi
ketika konsumen mencari variasi. Kepitusan itu tidak direncanakan, biasanya
dilakukan seketika berada dalam toko.
4. Proses
“ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang
adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen
membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena
tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses
pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek. Robertson
berpendapat bahwa dibawah kondisi keterlibatan kepentingan yang rendah “
kesetiaan merek hanya menggambarkan convenience yang melekat dalam perilaku
yang berulang daripada perjanjian untuk membeli merek tersebut” contoh
pembelian sayur dan kertas tisu.
D. TIPE KETERLIBATAN
- Situational involvement. Terjadi hanya dalam situasi khusus dan sementara dan umumnya bila pembelian itu dibutuhkan. Misalnya keputusan mengambil pendidikan MBA adalah karena kabutuhan untuk pekerjaan.
- Enduring involvement, terus menerus dan lebih permanen umumnya terjadi karena ketertarikan yang berlangsung terus dalam kategori produk, walaupun pembelian itu dibutuhkan atau tidak, misalnya ketertarikan pada baju.
Penelitian dalam penagambilan keputusan meliputi lima tahap
:
Ø Penetapan masalah
Ø Pencarian informasi
Ø Evaluasi terhadap pilihan
Ø Pemilihan
Ø Hasil dari pilihan
Langkah-langkah ini dapat
ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan
yang komplek :
Need
Aurosal
Proses
informasi konsumen
Evaluasi
Merek
Pembelian
Evaluasi
sesudah pembelian
E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KOMPLEK SERINGNYA
UNTUK PRODUK KATEGORI
- Barang dengan harga tinggi
- Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis
- Barang yang kompleks seperti computer
- Barang special seperti peralatan olah raga, perabot
- Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian, kosmetik.
Struktur Keputusan Membeli
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu
sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli
mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen:
- Keputusan tentang jenis produk
- Keputusan tentang bentuk produk
- Keputusan tentang merk
- Keputusan tentang penjualnya
- Keputusan tentang jumlah produk
- Keputusan tentang waktu pembelian
- Keputusan tentang cara pembayaran
F.
TAHAP-TAHAP
DALAM PROSES PEMBELIAN
- Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama
untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau
terpuaskan
- Menilai Sumber-sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan
dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.
- Menetapkan Tujuan Pembelian
Tahap ketika konsumen memutuskan untuk tujuan apa pembelian
dilakukan, yang bergantung pada jenis produk dan kebutuhannya
- Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian
Tahap ketika konsumen mulai mengidentifikasikan
berbagai alternatif pembelian
- Keputusan Membeli
Tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli,
maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk,
bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya
- Perilaku Sesudah Pembelian
Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah melakukan
pembelian terhadap produk tertentu.
G. MODEL SEDERHANA UNTUK MENGGAMBARKAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Pengaruh Eksternal
Usaha-usaha pemasaran pemasaran. Lingkungan social budaya:
keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas social,budaya dan sub
budaya. Pengambilan Keputusan Pada Konsumen :
Sadar
akan kebutuhan
Mencari
sebelum membeli
Mengevaluasi
alternatif
a)
Area psikologis
·
Motivasi
·
Persepsi
·
Pembelajaran
·
Kepribadian
·
Sikap
b) Perilaku
Setelah Keputusan Pembelian
·
Percobaan
·
Pembelian
ulang
c)
Evaluasi
Setelah Pembelian
1. Input, Komponen input merupakan
pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang
mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.
2. Input Pemasaran, aktivitas pemasaran
yang merupakan usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk
konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha melalui 4P, yaitu
Product, Price, Place, Promotion.
Pengaruh Sosial Budaya
membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya
seperti keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan
sub budaya
1. Proses merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen
mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap
individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan
konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan
evaluasi terhadap berbagai alternative.
2. Sadar akan kebutuhan konsumen
menyadari akan adanya kebutuhan ketika menghadapi suatu masalah.
Penentuan
Alternatif Pilihan
Kriteria
Evaluasi
Kriteria
evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai
bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan
criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin)
dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan
pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk
suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa
mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh
karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti
menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan
penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai
criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki
reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana
suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen.
negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak
meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam
tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak
teragukan.
4. Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi
mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk
konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin
seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi
tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
Contoh kasus:
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai
dengan sudut pandang penglihatan. Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen
mengawali kehadiran produk yang dapat memenuhinya. Hal tersebut, terungkap
melalui jembatan penyeberangan motivasi dan kemampuan membeli yang dimiliki
konsumen. Analisa pasar adalah suatu proses untuk menentukan potensi penjualan.
Potensi pasar adalah suatu perkiraan kapasitas dari suatu pasar untuk menyerap
barang produksi. Perkiraan tersebut bisa dinyatakan dalam bentuk fisik atau dalam
jumlah mata uang, atau bisa dalam bentuk persentase. Analisi pasar perpindahan
kartu pra bayar disini, yaitu memperkirakan atau memprediksi pangsa pasar di
masa akan datang dengan melihat besar persentase loyalitas pelanggan untuk
tetap setia atau beralih kesuatu merek selama kurun waktu satu tahun.
KESIMPULAN
Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor. Adapun empat tipe proses pembelian di pengaruhi oleh complex decision making, brand loyalty, limited decision making dan Inertia. Dan tahap dalam proses pembelianpun di pengaruhi oleh beberapa factor perilaku sesudah pembelian, menilai sumber-sumber, menetapkan tujuan pembelian, mengidentifikasikan alternatif pembelian, keputusan membeli dan menganalisa keinginan dan kebutuhan. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Jadi seorang konsumen ynag mawas terhadap pembelian setiap produk maka ia akan selalu memperhatikan dari hal yang terkecil dari situlah seorang produsen harus bisa membaca pangsa pasar/ keinginan konsumen di saat ini.
KESIMPULAN
Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor. Adapun empat tipe proses pembelian di pengaruhi oleh complex decision making, brand loyalty, limited decision making dan Inertia. Dan tahap dalam proses pembelianpun di pengaruhi oleh beberapa factor perilaku sesudah pembelian, menilai sumber-sumber, menetapkan tujuan pembelian, mengidentifikasikan alternatif pembelian, keputusan membeli dan menganalisa keinginan dan kebutuhan. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Jadi seorang konsumen ynag mawas terhadap pembelian setiap produk maka ia akan selalu memperhatikan dari hal yang terkecil dari situlah seorang produsen harus bisa membaca pangsa pasar/ keinginan konsumen di saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
· Hinamika,
1 Oktober 2010, Konsep Perilaku Konsumen, URL: http://himamika09.blogspot.com
· Setawan,
Budi, 2 Oktober 2010, Perilaku Konsumen, URL: http://coebanif.wordpress.com
· http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/evaluasi-alternatif-sebelum-melakukan pembelian/