NPM : 12210830
KELAS : 3EA14
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan
antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
2. Pengertian Deduksi
Deduksi
adalah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut
dalam suatu system pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode
deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu
sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori
tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan
teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris
kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.
Contoh secara ilmiah:
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Penalaran
Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan
teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan
kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep
dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori
merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Ciri-ciri paragraf Deduktif :
Ide pokok atau kalimat utamanya
terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat
penjelas untuk mendukung kalimat utama.
paragraf induktif
Ide pokok terlatak di akhir
paragraf,dan kalimat penjelas berada pada bagian awal paragraph
Contoh
Paragraf Deduktif :
Paragraf Deduktif: Merupakan paragraf yang letak
kalimat utamanya berada di awal kalimat.
Contoh:
1.
Beberapa
hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh
secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga
menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga
mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti
air putih, teh juga dapat melawan penyakit jantung.
2.
Setiap
orang dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun
yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan
seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah
orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua
tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.
3.
Pengertian Induksi
Induksi
adalah imbasan atau influensi, atau sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan
pengaruh benda yang bermuatan listrik atau magnet, sehingga benda lain yang
semula netral dapat bersifat listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau
bida besi itu masih berada di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat
magnet. Ujung besi yang dekat dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub
yang berlawanan dengan kutub magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut
dengan induksi. Bahasa inggris untuk induksi ini adalah induced.
Contoh secara ilmiah:
Pendekatan
induksi menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the
general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Berikut contoh penggunaan metode induktif berikut:
Mangga
manalagi yang masih muda masam rasanya.
Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Kesimpulan
di atas bernilai benar karena sampai saat ini belum ada mangga yang masih muda
yang tidak masam rasanya. Pernyataan itu akan bernilai salah jika sudah ada
ilmuwan yang menghasilkan mangga yang tidak masam rasanya meskipun masih muda.
Dengan demikian, hasil yang didapat dari induksi tersebut masih berpeluang
untuk menjadi salah.
Penalaran Induktif
Penalaran
Induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai
hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan
dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.Dengan kata lain penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untukbenar.
Ciri-ciri Paragraf Induktif :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
- Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa peristiwa khususKalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasan utama
Contoh Paragraf Induktif:
Paragraf
Induktif:
Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir kalimat.
Contoh:
·
Tindakan
juara dunia tinju kelas beral sejati, Mike Tyson dari AS dengan rekan
senegaranya, Evander HolyJied, 28 Juli di Las Vegas AS mengundang kebencian. Di
Inggris perbuatan Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut
eksistensi olahraga yang menggunakan sarung tinju itu. Kini di Amerika,
kekhawatiran akan keselamatan petinju kelihatan mulai goyah.
·
Setelah
diadakan peninjauan ke Desa Setia mekar Bekasi, diketahui persentase penggunaan
listrik di RW 04 desa tersebut sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah
menggunakan listrik, di RW 05 sebanyak 95%, RW 06 sebanyak 100%, dan RW 07
sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa Setia mekar 92% rumah penduduk sudah
menggunakan listrik.
SUMBER:
http://orangstres76.wordpress.com/2012/03/18/penalaran-induksi-dan-deduksi/
http://aitariwijaya.blogspot.com/2012/04/paragraf-deduksi-dan-induksi.html
http://aitariwijaya.blogspot.com/2012/04/paragraf-deduksi-dan-induksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar